Penyebaran virus Covid – 19 ternyata tidak menjadi penghalang bagi siswa dan guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar. Adapun proses belajar mengajar tetap dilaksanakan berdasarkan surat edaran kemndikbud no 2 dan 3 tahun 2020 tenang pencegahan covid 19 pada satuan pendidikan serta berdasarkan hasil rapat kerja bersama dinas pendidikan provinsi dan gubernur jawa timur Nomor 420/1780/101.1/2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap Covid 19 di Jawa Timur.
Pelaksanaan kegiatan Belajar mengajar yang sejatinya dilaksanakan di ruang kelas secara klasikal berubah menjadi pembelajaran berbasis online. Pembelajaran ini memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi yang saat ini telah banyak berkembang salah satunya adalah google classroom. Google classroom merupakan fitur yang efisien, mudah digunakan dan membantu pengajar dalam mengelola tugas. Melalui fitur ini pengajar dapat membuat kelas, mendistribusikan kelas, mendistribusikan tugas dan memberikan nilai, serta mengirim chat dalam satu fitur.
Kegiatan belajar menggunakan google classroom ini banyak digunakan oleh bapak ibu guru SMAN 1 Tempeh dalam melaksanakan pemantauan belajar anak di rumah. Sebab, liburnya sekolah selama 14 hari yang terhitung tanggal 16 Maret-29 Maret 2020 bertujuan untuk meminimalisir persebaran virus covid 19. Sebagai contoh yang dilaksanakan oleh Ibu Farid Ma’ruf, S.Pd yang memanfaatkan fitur google classroom. Beberapa kelas yang beliau ampu adalah siswa-siswi kelas 12 yang akan melaksanakan UNBK. Hal ini menjadi perhatian serius sebab mata pelajaran Matematika merupakan salah satu yang akan di ujikan dalam UNBK tahun 2020. Sehingga Ibu Farid memanfaatkan fitur belajar google classroom. “Saya menggunakan google classroom dengan mengirim video belajar matematika secara terstruktur, selanjutnya akan diberikan tugas sebagai bentuk evaluasi melalui fitur ini” ungkapnya.
Google classroom memiliki keunggulan dan kemudahan dalam pemakaiannya sehingga anak-anak mudah untuk mengakses dan melaksanakan evaluasi yang diberikan oleh guru. Berdasarkan pantauan yang dilakukan ibu Farid dalam google classnya beliau mendapati anak-anak dapat melaksanakan pembelajaran mandiri dari rumah. “Kita dapat memantau perkembangan belajar anak dengan proses pengerjaan tugas yang telah dikerjakan” tambahnya lagi.
Kegiatan belajar mandiri secara online memang pada dasarnya membuat anak-anak menjadi pribadi yang mandiri dalam belajar. Namun dengan adanya kemudahan teknologi yang ada saat ini nampaknya kesulitan belajar semakin mudah diatasi. Kepala SMAN 1 Tempeh bapak Hasito berharap walaupun kegiatan belajar tidak dapat dilaksanakan secara tatap muka, namun pembelajaran dapat terus dilaksanakan. Bahkan sekolah juga terus melaksanakan koordinasi kepada seluruh guru dan karyawan mengenai tugas yang diberikan kepada siswa. “SMAN 1 Tempeh berkomitmen mendukung seluruh program pendidikan dan kami ingin anak-anak tetap bisa belajar walau dari rumah, selain itu dengan adanya teknologi ini anak-anak diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan teknologi agar nantinya mereka sukses di masa depan.”
Selain menggunakan google classroom, beberapa guru memanfaatkan media social lain seperti Whatsapp, Facebook, youtube dan email. Beberapa fitur ini memang disediakan oleh guru dalam menunjang proses belajar mengajar siswa di rumah. Diharapkan selama 14 hari libur sekolah anak-anak benar belajar dan tidak keluar dari rumah untuk melakukan aktifitas yang dapat meningkatkan resiko persebaran virus covid 19.